KKN Universitas Diponegoro Berdayakan Ibu-Ibu PKK Desa Girimargo: Pelatihan Pembuatan Teh Kombucha Jadi Terobosan Sehat dan Ekonomis
Desa Girimargo, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, tengah bergairah dengan kehadiran salah satu program kerja inovatif dari mahasiswi KKN Universitas Diponegoro. Rahma Anggita Anma, mahasiswi dari jurusan Biologi, telah berhasil melaksanakan program kerja monodisiplin yang membawa angin segar bagi para ibu-ibu PKK di desa tersebut. Dalam program kerja bertajuk "Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Teh Kombucha untuk Meningkatkan Kesehatan dan Memberdayakan Ibu-Ibu PKK", Rahma berhasil menghadirkan perubahan positif dan membuka peluang baru bagi masyarakat setempat.
Desa Girimargo merupakan desa yang masih memerlukan banyak ide dan inovasi untuk mengembangkan usaha bagi masyarakatnya. Kondisi ini menginspirasi Rahma untuk mencari solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Teh kombucha, sebuah minuman probiotik yang kaya manfaat, dianggap sebagai jawaban atas tantangan ini.
Teh kombucha bukan hanya sekadar minuman biasa. Minuman ini telah dikenal luas karena kandungan probiotiknya yang mampu meningkatkan kesehatan pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan memberikan energi alami. Selain itu, teh kombucha juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK yang selalu berperan aktif dalam berbagai kegiatan desa. Dengan latar belakang inilah, Rahma memutuskan untuk mengadakan pelatihan pembuatan teh kombucha, dengan harapan dapat memberdayakan ibu-ibu PKK dan membantu mereka menciptakan produk yang bermanfaat baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.
Pelaksanaan Program Kerja: Memperkenalkan Kombucha di Tengah-tengah Ibu-Ibu PKK
Hari Minggu, 21 Juli 2024, menjadi hari yang bersejarah bagi ibu-ibu PKK di Desa Girimargo. Bertempat di rumah Bapak Kemis, salah satu warga RT 03, Rahma menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan teh kombucha yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat. Acara ini dimulai pukul 12.30 siang, bertepatan dengan kegiatan arisan rutin yang menjadi kesempatan emas untuk melaksanakan program kerja ini.
Rahma membuka kegiatan dengan pemaparan materi mengenai teh kombucha. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan secara rinci mengenai manfaat teh kombucha bagi kesehatan. Mulai dari membantu menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga manfaatnya sebagai minuman alternatif bagi yang ingin mengurangi konsumsi minuman bersoda atau minuman berenergi yang kurang sehat. Materi ini disampaikan dengan gaya yang komunikatif dan interaktif, sehingga ibu-ibu PKK yang hadir tampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang diberikan.
Setelah sesi pemaparan materi, Rahma melanjutkan kegiatan dengan demonstrasi langsung cara pembuatan teh kombucha. Langkah-langkah demi langkah dipaparkan dengan jelas, mulai dari proses fermentasi, bahan-bahan yang dibutuhkan, hingga cara merawat SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast), mikroorganisme yang menjadi kunci dalam pembuatan teh kombucha. Demonstrasi ini mendapatkan perhatian penuh dari para ibu-ibu PKK, yang tampak penasaran dan bersemangat untuk mencoba membuat teh kombucha sendiri di rumah.
Antusiasme dan Respon Positif dari Ibu-Ibu PKK
Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat positif dari ibu-ibu PKK. Mereka mengaku bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru yang sebelumnya belum mereka miliki. Salah satu peserta, Ibu Sri, mengungkapkan bahwa dirinya sangat tertarik untuk mencoba membuat teh kombucha di rumah. "Saya biasanya hanya membuat teh biasa untuk keluarga, tetapi sekarang saya tertarik untuk mencoba membuat teh kombucha. Selain sehat, teh ini juga bisa dijual sebagai produk tambahan untuk menambah penghasilan keluarga," ujarnya dengan antusias.
Selain itu, ibu-ibu PKK juga merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini karena dapat membuka peluang usaha baru yang potensial di desa mereka. Mereka melihat teh kombucha sebagai produk yang unik dan menarik, yang bisa menjadi ciri khas Desa Girimargo. Beberapa ibu-ibu bahkan sudah merencanakan untuk membuat teh kombucha dalam jumlah besar dan menjualnya di pasar lokal atau bahkan memasarkan secara online.
Harapan dan Langkah Lanjutan: Menuju Kemandirian dan Kesehatan Masyarakat Desa
Keberhasilan pelaksanaan program kerja ini tidak hanya dirasakan oleh ibu-ibu PKK, tetapi juga oleh Rahma Anggita Anma sendiri. Sebagai mahasiswi Biologi, Rahma merasa bangga bisa berbagi ilmu dan keterampilan yang ia miliki kepada masyarakat. Ia berharap, setelah pelatihan ini, ibu-ibu PKK di Desa Girimargo dapat terus mengembangkan keterampilan yang telah mereka peroleh dan menjadikannya sebagai peluang usaha yang berkelanjutan.
Rahma juga berharap agar pelatihan ini menjadi langkah awal bagi desa Girimargo untuk lebih mandiri dalam menciptakan produk-produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Ia percaya bahwa dengan semangat dan kemauan yang kuat, ibu-ibu PKK dapat menjadi motor penggerak perubahan di desa mereka.
Tidak berhenti di sini, Rahma juga berencana untuk melakukan pendampingan lebih lanjut kepada ibu-ibu PKK yang berminat mengembangkan usaha teh kombucha. Ia berencana untuk mengadakan workshop lanjutan mengenai teknik pemasaran dan pengemasan produk, agar teh kombucha buatan ibu-ibu PKK Desa Girimargo dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Rahma juga berencana untuk melibatkan para ibu-ibu PKK dalam pameran produk lokal yang rutin diadakan di Kabupaten Sragen, sebagai ajang untuk memperkenalkan produk mereka ke masyarakat yang lebih luas.
Kesimpulan: Inovasi Sederhana yang Berdampak Besar
Pelatihan pembuatan teh kombucha yang dilaksanakan oleh Rahma Anggita Anma di Desa Girimargo adalah bukti nyata bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak besar bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan memadukannya dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, Rahma berhasil memberikan solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya yang sedang menjalankan program KKN di berbagai daerah. Dengan semangat yang sama, setiap mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan membantu mereka menuju kemandirian yang lebih baik. Rahma Anggita Anma telah membuktikan bahwa melalui program kerja yang tepat, kita dapat menciptakan perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.